mia silfiani
Sabtu, 12 Oktober 2013
simulasi soal ujian nasional bahasa indonesia
1. Cermatilah penggalan laporan berikut !
Penggalan paragaf diatas jenis laporan….
A. Laporan perjalanan
B. Laporankegiatan
C. Laporan peristiwa
D. Laporan penelitian
E. Laporan kunjungan
2. Cermatilah paragaf berikut !
Paragraf diatas berisi laporan tentang…
A. Kegiatan
B. Kunjungan
C. Kejadian
D. Pengamatan
E. Penelitian
3. Berikut ini yang merupakan bahasa laporan adalah…
A. Konon di daerah Pekalongan terdapat lebih dari 20 sentral industri rumah tangga
B. Kata orang, tas eceng gondok buatan perajin Jogjakarta sangat bagus kualitasnya
C. Menurut cerita, daerah Cirebon dahulu dikenal sebagai solonya jawa barat
D. Banyak orang yang mengira meningkatna jumlah perajin mebel kayu di karenakan mereka sangat mudah mendapatkan pinjaman modal
E. Berdasarkan data statika omset kerajinan bambu didaerah jawa barat mengalami kenaikan sebesar 20% pada tahun 2010
4. Perhatikan kerangka laporan berikut !
1) Judul atau tema
2) Tujuan
3) Pelaksanaan (tempat, hari, tanggal,jam)
4) Narasumber
5) Hasil
6) Kesimpulan
Kerangka tersebut adalah kerangka laporan…
A. Kunjungan
B. Kegiatan
C. Wawancara
D. Perjalanan
E. Percobaan
5. Di bawah ini yang tergolong laporan berupa fakta ialah….
A. Di Aceh telah terjadi bencana alam tsunami pada tahun 2004
B. Kapan SBY ke luar negeri?
C. Tahun 2009 bukanlah hari pahlawan
D. Dalam menghadapi UN, para siswa tidak diperbolehkan belajar berkelompok
E. Kita diharapkan berperan aktif dalam memberantas HIV AIDS
6. Urutan bagian-bagian karya tulis berupa laoran yang menggunakan sistem matika yang benar adalah….
A. Judul-Bab Pendahuluan-Kata Pengantar-Daftar Isi-Bab Penutup-Kesimpulan
B. Judul-Kata Pengantar-Daftar Isi-Bab Pengesahan-Bab Penutup
C. Judul-Kata Pengantar-Daftar Isi-Bab Pendahuluan-Bab Pengesahan-Bab Penutup
D. Judul-Daftar Isi-Kata Pengantar-Bab Pendahuluan- bab Pembahasan-Kesimpulan
E. Judul-Daftar Isi-Bab Pendahuluan-Bab Pembahasan- Bab Penutup-Kesimpulan
7. Cermatilah paragraf berikut!
Kabupaten Karang Asem, 78 Km sebelah timur Denpasar adalah desa tempat asal salak bali, terletak di ketinggian 350-550 m dari permukaan laut. Desa ini dapat dicapai dari Denpasar dalam waktu 2,5 jam mulai Padang Bal-Amlapura. Dengan ongkos Rp. 2000.000.
Dari paragraf di atas, merupakan laporan berbentuk....
A. Laporan kejaian
B. Laporan penelitian
C. Laporan kunjungan
D. Laporan perjalanan
E. Laporan peristiwa
8. Perhatikan penggalan laporan berikut!
Peserta seminar sangat antusias mendengar penjelasan dari narasumber, apalagi bagi yang belum memahami SMk. Mereka meminta kepada pihak penyelenggara agar sering mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat semakin memahami dan dapat menyerahkan anak-anaknya untuk masuk SMK, apalagi kebijakan pemerintah yang akan memperbanyak bantuan untuk SMk. Tentu hal ini, menggembirakan masyarakat.
Kesimpulan penggalan laporan di atas adalah....
A. Masyarakat gembira, bantuan SMk diperbanyak
B. Peserta seminar antusias mengikuti kegiatan seminar
C. Masyarakat ingin memahami tentang SMk
D. Peserta seminar menginginkan adanya sosialisasi tentang SMK
E. Masyarakat meminta penyelenggara mengadakan seminar lagi
9. Perhatikan penggalan laporan berikut ini!
Semua tempat yang mereka kunjungi mempunyai daya tarik yang luar biasa. Misalnya, Di Mesir, mereka pergi ke Gunung Sinai, untuk menuju ke puncak gunung. Mereka menempuh perjalanan mengerikan, mereka harus naik unta selama 2 jam ditengah kegelapan malam. Selain itu, mereka harus menaiki tebing terjal dangan jalan kaki selama 2 jam lagi. Padahal di kanan kiri adalah jurang yang curam.
Penggalalan teks di atas termasuk jenis laporan....
A. Penelitian
B. Karya tulis
C. Wawancara
D. Isi berita
E. Perjalanan
10. Perhatikan wacana berikut!
Jerit tangis memilukan pecah di Pabrik penggilingan padi Gunung Mas, desa/kecamatan Pasirian, Lumajang. Tiga pekerja tewas, dua luka berat, dan empat luka ringan.
Penggalana wacana tersebut merupakan jenis laporan.....
A. Perjalanan
B. Kunjungan
C. Penelitian
D. Peristiwa
E. kegiatan
Kamis, 10 Oktober 2013
ini makalah barangkali bisa membantu
MAKALAH
ORAL HYGIENE
Disusun Oleh:
1. Lutfiana Fauziah
2. Mia Silfiani
3. Mia Listianawati
4. Mafira Rahmawati
Program ASPER
Medika bina husada group
Jalan
Ayam No. 52 Kota Tegal. Telp (0283) 351555
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “TINDAKAN
KEPERAWATAN ORAL HYGIENE” .Selawat berserta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti
yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas
makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun
dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan
dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Tegal, Agustus
2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan
keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan
ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik,
psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena
merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi
nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena
itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan
dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien
dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
dasar terutama pasien imobilisasi.
Oral
Hygiene adalah tindakan
untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi. kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Melihat hal itu oral hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang
mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, yaitu gigi
dan gusi. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang
diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien imobilisasi.
B. Tujuan
Adapun tujuan
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memnuhi
tugas mata kuliah PRAKLIN.
2. Untuk
mengetahui cara perawatan oral hygiene pada klien baik yang sadar maupun yang
tidak sadar.
3. Untuk menambah
pengetahuan dalam mengenal masalah mulut yang umum.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Oral hygiene adalah
tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, dalam
Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral hygiene adalah
tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa
mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangkan
menurut Hidayat dan Uliyah (2005), oral
hygiene merupakan
tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan
oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien
yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus
dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut
Perry, ddk (2005), pemberian asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien
sedikitnya dua kali sehari.
B.
Tujuan
Oral hygiene
merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi
(Clark, 1993). Menurut Taylor et al (1997), oral hygiene adalah tindakan yang
ditujukan untuk :
1.
Menjaga kontiunitas bibir, lidah dan
mukosa membran mulut.
2.
Mencegah terjadinya infeksi rongga
mulut dan,
3.
Melembabkan mukosa membran mulut dan
bibir.
Sedangkan menurut Clark (1993), oral
hygiene bertujuan untuk :
1. Mencegah
penyakit gigi dan mulut.
2. Mencegah
penyakit yang penularannya melalui mulut.
3. Mempertinggi
daya tahan tubuh, dan
4.
Memperbaiki fungsi mulut untuk
meningkatkan nafsu makan.
Secara umum
dapat di simpulkan tujuan dari hygiens mulut meliputi :
1. Klien akan memiliki mukosa mulut utuh
yang terhidrasi baik.
2. Klien mampu melakukan sendiri perawatan
hygiene mulut dengan benar.
3. Klien akan memahami praktek hygiene mulut.
4. Klien akan mencapai rasa nyaman.
C.
Bahaya
kurangya kebersihan mulut
Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan
plak dan mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri pada gigi karena hygiene mulut yang buruk
adalah faktor penyebab dari masalah utama kesehatan rongga mulut, terutama
gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan akumulasi bakteri penghasil asam
pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi menyebabkan kerusakan gigi
(gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan menginfeksi gusi
menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah kesehatan mulut,
seperti sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain dianggap sebagai efek
dari kesehatan rongga mulut yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut
dapat dihindari hanya dengan menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet,
2010).
D.
Cara
menjaga oral hygiene
Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan
sendiri dan efektif dalam menjaga oral
hygiene, adalah sebagai berikut:
1.
Sikat gigi
Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk
sikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat
gigi yang
secara horisontal adalah umum dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi
gingival dan abrasi gigi. Pada pasien yang tidak sadar, sikat gigi diganti dengan kain pembungkus handuk atau
kasa pada ujung batang jari. Pasta
gigi membantu tetapi tidak perlu.
2. Kumur-kumur
antiseptik
Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan
sebagai kumur-kumur, seperti metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0%. Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif
adalah dengan
air garam hangat.
3. Dental flos atau
benang gigi
Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk
membersihkan di sela-sela gigi.
4. Pembersih lidah
Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman
oportunis serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.
E. Cara perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat
kesadaran
Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan
tingkat kesadaran, sebagai berikut:
1.
Peralatan
a.
Air segar
b.
Spatel lidah dengan bantalan atau spons
c.
Handuk wajah, handuk kertas
d.
Kom kecil
e.
Bengkok
f.
Gelas dengan air dingin
g.
Spuit ber-bulb kecil
h.
Kateter pengisap dihubungkan dengan alat
pengisap
i.
Sarung tangan sekali pakai
j.
Pinset
k.
Depper
2.. Cara
Kerja
a.
Pastikan program dokter bila diperlukan
hal-hal khusus
b.
Pastikan identitas pasien
c.
Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan
alasan dilakukan tindakan kepada keluarga pasien
d.
Dekatkan alat-alat
e.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
f.
Uji adanya reflex muntah dengan
menempatkan spatel lidah diatas bagian belakang lidah (pasien dengan gangguan
reflex menelan memerlukan perawatan khusus)
g.
Inspeksi rongga mulut
h.
Posisikan klien dekat ke sisi tempat
tidur, balik kepala pasien ke arah
matras, bila perlu nyalahkan mesin pengisap dan sambungkan slang ke kateter pengisap.
i.
Tempatkan handuk dibawah wajah pasien
dan bengkok di bawah dagu.
j.
Secara hati-hati regangkan gigi atas dan
bawah pasien dengan spatel lidah dengan memasukkan tong spatel secara cepat
tetapi lembut, diantara molar belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan
memaksa).
k.
Bersihkan mulut pasien menggunakan
spatel lidah yang dibasahi dengan air segar. Isap sesuai kebutuhan selama
pembersihan. Bersihkan permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama.
Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi
hindari menyebabkan reflex muntah bilaada. Basahi aplikator bersih dengan air
dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
l.
Isap sekresi bila terakumulasi.
m.
Jelaskan kepada keluarga bahwa tindakan
telah selesai.
n.
Lepaskan sarung tangan.
o.
Kembalikan pasien pada posisi yang
nyaman.
p.
Bersihkan peralatan dan kembalikan pada
tempatnya.
q.
Dokumentasikan prosedur dan keadaan
pasien
r.
Periksa kembali bila diperlukan.
F. Cara perawatan oral hygiene pada pasien sadar
1.
Persiapan pasien
a.
Melakukan pengecekan program terapi
b.
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c.
Menanyakan persetujuan dan
kesiapan klien
2.
Persiapan alat
a.
Tissue
b.
Gelas kumur
berisi air matang hangat
c.
Sikat gigi dan
pastanya
d.
Sarung tangan bersih
e.
Bengkok
f.
Perlak dan alasnya/handuk
kecil
3.
Cara
Kerja
a. Menjaga
privacy
b. Memasang
perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien
c. Memakai
sarung tangan
d. Membantu pasien untuk berkumur sambil
menyiapkan bengkok
e. Membantu
menyiapkan sikat gigi dan pastanya
f. Membantu
pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
g. Membantu pasien untuk berkumur
sambil menyiapkan bengkok
h. Mengulangi
membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
i.
Membantu
pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
j.
Mengeringkan bibir menggunakan tissue
k.
Merapikan pasien dan memberikan
posisi senyaman mungkin
4.
Hal
yang perlu diperhatika
a.
Mengevaluasi
hasil tindakan
b.
Berpamitan dengan pasien
c.
Membereskan
dan kembalikan alat ke tempat semula
d.
Mencuci tangan
e.
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses
keperawatan pada oral hygiene membantu klien dalam menghadapi masalah mulut
selain itu juga dapat membantu perawat dalam mengetahui masalah mulut yang
umum. Pengkajian perawat tentang mulut termasuk dalam perawatan terhadap bibir,
gigi, mucosa buccal, gusi, langit-langit dan ,lidah klien. Klien yang tidak
mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur akan mengalami penurunan jaringan
gusi yang meradang, gigi yang hitam, karies gigi, kehilangan gigi, dan
halitosis. Hygiene mulut membantu memperthankan kesehatan mulut, gigi, gusi,
dan bibir.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnose,
intervensi, implementasi, dan evaluasi memegang peranan yang penting agar
tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien terstruktur dengan baik agar
tujuan keperawatan tercapai sehingga mendatangkan kepuasan pada klien.
Hygiene mulut dapat dilakukan dengan cara :
§ Menggosok
gigi
§ Hygiene mulut
khusus bagi klien yang tidak sadar
§ Menggunakan
flourida
§ Flossing
§ Perawatan
gigi palsu
B. Saran
Dengan adanya makalah ini dapat menjadi acuan bagi perawat
dalam melakukan proses keperawatan oral hygiene.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)