Kamis, 10 Oktober 2013

ini makalah barangkali bisa membantu


MAKALAH
ORAL HYGIENE







Disusun Oleh:
1.       Lutfiana Fauziah
2.       Mia Silfiani
3.       Mia Listianawati
4.       Mafira Rahmawati

Program ASPER
Medika bina husada group
Jalan Ayam No. 52 Kota Tegal. Telp (0283) 351555

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “TINDAKAN KEPERAWATAN ORAL HYGIENE” .Selawat berserta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.



Tegal, Agustus 2013

Penyusun







DAFTAR ISI
























BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang        
            Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu.  Kebutuhan dasar  manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi  nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi.
            Oral Hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi. kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu oral hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, yaitu gigi dan gusi. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien imobilisasi.
B.   Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memnuhi tugas mata kuliah PRAKLIN.
2.      Untuk mengetahui cara perawatan oral hygiene pada klien baik yang sadar maupun yang tidak sadar.
3.      Untuk menambah pengetahuan dalam mengenal masalah mulut yang umum.







BAB II
PEMBAHASAN


A.          Pengertian
            Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, ddk (2005), pemberian asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.
B.               Tujuan
            Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, 1993). Menurut Taylor et al (1997), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk :
1.        Menjaga kontiunitas bibir, lidah dan mukosa membran mulut.
2.        Mencegah terjadinya infeksi rongga mulut dan,
3.        Melembabkan mukosa membran mulut dan bibir.
       Sedangkan menurut Clark (1993), oral hygiene bertujuan untuk :
1.      Mencegah penyakit gigi dan mulut.
2.      Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
3.      Mempertinggi daya tahan tubuh, dan
4.        Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
            Secara umum dapat di simpulkan tujuan dari hygiens mulut meliputi :
1.     Klien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik.
2.     Klien mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.
3.     Klien akan memahami praktek hygiene mulut.
4.     Klien akan mencapai rasa nyaman.
C.                Bahaya kurangya kebersihan mulut
      Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak dan mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri pada gigi karena hygiene mulut yang buruk adalah faktor penyebab dari masalah utama kesehatan rongga mulut, terutama gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan akumulasi bakteri penghasil asam pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi menyebabkan kerusakan gigi (gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan menginfeksi gusi menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah kesehatan mulut, seperti sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain dianggap sebagai efek dari kesehatan rongga mulut yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat dihindari hanya dengan menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet, 2010).
D.                Cara menjaga oral hygiene
Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif dalam menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut:
1.         Sikat gigi
                        Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat       gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horisontal adalah umum dilakukan dan itu merupakan suatu         kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan     resesi gingival dan abrasi gigi. Pada pasien yang tidak sadar, sikat gigi   diganti dengan kain pembungkus handuk atau kasa pada ujung batang jari.      Pasta gigi membantu tetapi tidak perlu.
2.         Kumur-kumur antiseptik
                        Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai           kumur-kumur, seperti metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5%             atau 3,0%. Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.
     3.         Dental flos atau benang gigi
Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela-sela gigi.
     4.         Pembersih lidah
Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.
E.            Cara perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran
Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran, sebagai berikut:
1.                  Peralatan
a.    Air segar
b.    Spatel lidah dengan bantalan atau spons
c.    Handuk wajah, handuk kertas
d.   Kom kecil
e.    Bengkok
f.     Gelas dengan air dingin
g.    Spuit ber-bulb kecil
h.    Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap
i.      Sarung tangan sekali pakai
j.      Pinset
k.    Depper
2..        Cara Kerja
a.    Pastikan program dokter bila diperlukan hal-hal khusus
b.    Pastikan identitas pasien
c.    Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan kepada keluarga pasien
d.   Dekatkan alat-alat
e.    Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
f.     Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian belakang lidah (pasien dengan gangguan reflex menelan memerlukan perawatan khusus)
g.    Inspeksi rongga mulut
h.    Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke  arah matras, bila perlu nyalahkan mesin pengisap dan           sambungkan slang ke kateter pengisap.
i.      Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.
j.      Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa).
k.    Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air segar. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan reflex muntah bilaada. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
l.      Isap sekresi bila terakumulasi.
m.  Jelaskan kepada keluarga bahwa tindakan telah selesai.
n.    Lepaskan sarung tangan.
o.    Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
p.    Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
q.    Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien
r.     Periksa kembali bila diperlukan.

F.            Cara perawatan oral hygiene pada pasien sadar
1.              Persiapan pasien
a.    Melakukan pengecekan program terapi
b.   Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c.     Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
2.              Persiapan alat
a.     Tissue
b.    Gelas kumur berisi air matang hangat
c.     Sikat gigi dan pastanya
d.    Sarung tangan bersih
e.     Bengkok
f.     Perlak dan alasnya/handuk kecil
3.             Cara Kerja
a.       Menjaga privacy
b.      Memasang perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien
c.       Memakai sarung tangan
d.       Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
e.         Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
f.       Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
g.       Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
h.      Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
i.         Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
j.        Mengeringkan bibir menggunakan tissue
k.       Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
4.              Hal yang perlu diperhatika
a.          Mengevaluasi hasil tindakan
b.        Berpamitan dengan pasien
c.          Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
d.        Mencuci tangan
e.           Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan



BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
          Proses keperawatan pada oral hygiene membantu klien dalam menghadapi masalah mulut selain itu juga dapat membantu perawat dalam mengetahui masalah mulut yang umum. Pengkajian perawat tentang mulut termasuk dalam perawatan terhadap bibir, gigi, mucosa buccal, gusi, langit-langit dan ,lidah klien. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi yang meradang, gigi yang hitam, karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Hygiene mulut membantu memperthankan kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir.
            Tahap-tahap dalam proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi, dan evaluasi memegang peranan yang penting agar tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien terstruktur dengan baik agar tujuan keperawatan tercapai sehingga mendatangkan kepuasan pada klien. 
            Hygiene mulut dapat dilakukan dengan cara :
      §  Menggosok gigi
      §  Hygiene mulut khusus bagi klien yang tidak sadar
      §  Menggunakan flourida
      §  Flossing
      §  Perawatan gigi palsu
B.        Saran
Dengan adanya makalah ini dapat menjadi acuan bagi perawat dalam melakukan proses keperawatan oral hygiene.






DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar